Laman

Jumat, 19 Desember 2014

PENGERTIAN CISC DAN RISC

CISC (Complex Instructions Set Computer)
RISC (Reduce Instructions Set Computer)

1. CISC (Complex Instructions Set Computer).
Dimana prosesor tersebut memiliki set instruksi yang kompleks dan lengkap. CISC sendiri adalah salah satu bentuk arsitektur yang menjalani beberapa instruksi dengan tingkat yang rendah. Misalnya intruksi tingkat rendah tersebut yaitu operasi aritmetika, penyimpanan-pengambilan dari memory.
CISC memang memiliki instruksi yang complex dan memang dirasa berpengaruh pada kinerjanya yang lebih lambat. CISC menawarkan set intruksi yang powerful, kuat, tangguh, maka tak heran jika CISC memang hanya mengenal Bahasa Asembly yang sebenarnya ia tujukan bagi para
Programmer. Oleh karena itu ,CISC hanya memerlukan sedikit instruksi untuk berjalan.
Sistem Mikrokontroler selalu terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat lunak ini merupakan deretan perintah atau instruksi yang dijalankan oleh prosesor secara sekuensial. Instruksi itu sendiri sebenarnya adalah bit-bit logik 1 atau 0 (biner) yang ada di memori program. Angka-angka biner ini jika lebarnya 8 bit disebut byte dan jika 16 bit disebut word.
Deretan logik biner inilah yang dibaca oleh prosesor sebagai perintah atau instruksi. Supaya lebih singkat, angka biner itu biasanya direpresentasikan dengan bilangan hexa (HEX). Tetapi bagi manusia, menulis program dengan angka biner atau hexa sungguh merepotkan. Sehingga dibuatlah Bahasa Assembler yang direpresentasikan dengan penyingkatan kata-kata yang cukup dimengerti oleh manusia.
Bahasa Assembler ini biasanya diambil dari bahasa Inggris dan presentasinya itu disebut dengan Mnemonic. Masing-masing pabrik mikroprosesor melengkapi chip buatannya dengan set instruksi yang akan dipakai untuk membuat program.



Contohnya pada Diagaram dibawah ini :

Biner Hexa Mnemonic
10110110 B6 LDAA
10010111 97 STAA
01001010 4A DECA
10001010 8A ORAA
00100110 26 BNE
00000001 01 NOP
01111110 7E JMP

Jadi sebenarnya Tujuan utama dari arsitektur CISC adalah melaksanakan suatu perintah cukup dengan beberapa baris bahasa mesin sedikit mungkin. Hal ini bisa tercapai dengan cara membuat perangkat keras prosesor mampu memahami dan menjalankan beberapa rangkaian operasi. Untuk tujuan contoh kita kali ini, sebuah prosesor CISC sudah dilengkapi dengan sebuah instruksi khusus, yang kita beri nama MULT. Saat dijalankan, instruksi akan membaca dua nilai dan menyimpannya ke 2 register yag berbeda, melakukan perkalian operan di unit eksekusi dan kemudian mengambalikan lagi hasilnya ke register yang benar. Jadi instruksi-nya cukup satu saja, Sedangkan

2. RISC (Reduce Instructions Set Computer)
Adalah Prosesor tersebut memiliki set instruksi program yang lebih sedikit. Karena perbedaan keduanya ada pada kata set instruksi yang kompleks atau sederhana (reduced). RISC lahir pada pertengahan 1980,
kelahirannya ini dilator belakangi untuK CISC. Perbedaan mencolok dari kelahiran RISC ini adalah tidak ditemui pada dirinya instruksi Assembly atau yang dikenal dengan Bahasa Mesin sedangkan itu banyak sekali di jumpai di CISC.
Konsep Arsitektur RISC banyak menerapkan proses eksekusi pipeline.
Meskipun jumlah perintah tunggal yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang diberikan mungkin lebih besar, eksekusi secara pipeline memerlukan waktu yang lebih singkat daripada waktu untuk melakukan pekerjaan yang sama dengan menggunakan perintah yang lebih rumit. Mesin RISC memerlukan memori yang lebih besar untuk mengakomodasi program yang lebih besar.
Salah satu contoh adalah IBM 801 adalah prosesor komersial pertama yang menggunakan pendekatan RISC. Untuk lebih lanjut memahami RISC, diawali dengan tinjauan singkat tentang karakteristik eksekusi Instruksi yaitu Aspek komputasi yang ditinjau dalam merancang mesin RISC adalah sbb.:
>>Operasi-operasi yang dilakukan:
Hal ini menentukan fungsi-fungsi yang akan dilakukan oleh CPU dan interaksinya dengan memori.
>> Operand-operand yang digunakan:
Jenis-jenis operand dan frekuensi pemakaiannya akan menentukan organisasi memori untuk menyimpannya dan mode pengalamatan untuk mengaksesnya.
>> Pengurutan eksekusi:
Hal ini akan menentukan kontrol dan organisasi pipeline.
Salah satu jenis dari arsitektur, dimana Superscalar adalah sebuah Uniprocessor yang dapat mengeksekusi dua atau lebih operasi scalar dalam bentuk paralel. Merupakan salah satu rancangan untuk meningkatkan kecepatan CPU. Kebanyakan dari komputer saat ini menggunakan mekanisme Superscalar ini.
Standar Pipeline yang digunakan adalah untuk pengolahan bilangan matematika integer (bilangan bulat, bilangan yang tidak memiliki pecahan), kebanyakan CPU juga memiliki kemampuan untuk pengolahan untuk data Floating Point (bilangan berkoma). Pipeline yang mengolah integer dapat juga digunakan untuk mengolah data bertipe floating point ini, namun untuk aplikasi tertentu, terutama untuk aplikasi keperluan ilmiah CPU yang memiliki kemampuan pengolahan floating point dapat meningkatkan kecepatan prosesnya secara dramatis. Peristiwa menarik yang bisa dilakukan dengan metoda superscalar ini adalah dalam hal memperkirakan pencabangan instruksi (brach prediction) serta perkiraan eksekusi perintah (speculative execution). Peristiwa ini sangat menguntungkan buat program yang membutuhkan pencabangan dari kelompok intruksi yang dijalankankannya. Program yang terdiri dari kelompok perintah bercabang ini sering digunakan dalam pemrograman.
Contohnya dalam menentukan aktifitas yang dilakukan oleh suatu sistem berdasarkan umur seseorang yang sedang diolahnya, katakanlah jika umur yang bersangkutan lebih dari 18 tahun, maka akan diberlakukan instruksi yang berhubungan dengan umur tersebut, anggaplah seseorang tersebut dianggap telah dewasa, sedangkan untuk kondisi lainnya dianggap belum dewasa. Tentu perlakuannya akan dibedakan sesuai dengan sistem yang sedang dijalankan. Lalu apa yang dilakukan oleh CPU untuk hal ini? Komputer akan membandingkan nilai umur data yang diperolehnya dengan 18 tahun sehingga komputer dapat menentukan langkah dan sikap yang harus diambilnya berdasarkan hasil perbandingan tersebut. Sikap yang diambil tentu akan diambil berdasarkan pencabangan yang ada.
Pada CPU yang mendukung perintah pencabangan ini, CPU membutuhkan lumayan banyak clock cycle, mengingat CPU menempatkan semuanya pada pipeline dan menemukan perintah berikutnya yang akan dieksekusinya. Sirkuit untuk branch prediction melakukan pekerjaan ini bekerja sama dengan pipeline, yang dilakukan sebelum proses di ALU dilaksanakan, dan memperkirakan hasil dari pencabangan tersebut. Jika CPU berfikir bahwa branch akan menuju suatu cabang, biasanya berdasarkan pekerjaan sebelumnya, maka perintah berikutnya sudah dipersiapkan untuk dieksekusi berikut datadatanya, bahkan dengan adanya pipeline ini, bila tidak diperlukan suatu referensi dari instruksi terakhir, maka bisa dilaksanakan dengan segera, karena data dan instruksi yang dibutuhkan telah dipersiapkan sebelumnya.. Dalam hal speculative execution, artinya CPU akan menggunakan melakukan perhitungan pada pipeline yang berbeda berdasarkan kemungkinan yang diperkirakan oleh komputer. Jika kemungkinan yang dilakukan oleh komputer tepat, maka hasilnya sudah bisa diambil langsung dan tinggal melanjutkan perintah berikutnya, sedangkan jika kemungkinan yang diperkirakan oleh komputer tidak tepat, maka akan dilaksanakan kemungkinan lain sesuai dengan logika instruksi tersebut. Teknik yang digunakan untuk pipeline dan superscalar ini bisa melaksanakan Branch Prediction dan speculative execution tentunya membutuhkan ekstra transistor yang tidak sedikit untuk hal tersebut. Sebagai perbandingan, komputer yang membangkitkan pemrosesan pada PC pertama yang dikeluarkan oleh IBM pada mesin 8088 memiliki sekitar 29.000 transistor. Sedangkan pada mesin Pentium III, dengan teknologi superscalar dan superpipeline, mendukung branch prediction, speculative execution serta berbagai kemampuan lainnya memiliki sekitar 7,5 juta transistor. BeberapA CPU terkini lainnya seperti HP 8500 memiliki sekitar 140 juta transistor.

Kamis, 11 Desember 2014

NETWORK DEVICES

1. HUB

Hub adalah istilah umum yang digunakan untuk menerangkan sebuah central connection point untuk komputer pada network. Fungsi dasar yang dilakukan oleh hub adalah menerima sinyal dari satu komputer danmentransmisikannya ke komputer yang lain. Sebuah hub bisa active atau passive. Active hub bertindak sebagai repeater; ia meregenerasi dan mengirimkan sinyal yangdiperkuat. Passive hub hanya bertindak sebagai kotak sambungan; iamembagi/memisahkan sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke seluruhnetwork.
Hub adalah central utnuk topologi star dan mengijinkan komputer untuk ditambahkan atau dipindahkan pada network dengan relatif mudah.Kapabilitas yang disediakan hub central utnuk topologi star dan mengijinkan computer untuk terkoneksi. Dalam Jaringan komputer kita perlu hub yang berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok jaringan. Mungkin bila kita hanya akan menghubungkan dua buah PC kita hanya akan memerlukan Kabel UTP dengan Crimping dengan metode cross cable. Tapi bagaimana halnya dengan 10 PC ? atau 20 PC ? disinilah fungsi hub bekerja dimana komputer2 tersebut akan dihubungkin dengan UTP Straight Cable yang dicolokkan ke port2 yang ada di hub dan diset dengan IP dengan alamat jaringan yang sama, maka kita akan berada di dalam jaringan komputer yang terdiri lebih dari 2 buah PC.
Antar hub juga dapat saling berhubungan, ini disebut sebagai chaining melalui port uplink. Dengan adanya ini maka dapat meningkatkan kinerja jaringan yaitu dapat mengisolasi suatu komputer dari komputer lain.Hub akan mengirim paket ke semua komputer yang dihubungkan ke hub tersebut tetapi switch hanya akan melewatkan paket ke alamat yang dituju. Karena switch mempunyai kemampuan mendeteksi alamat komputer yang akan dituju. Jelas disini switch lebih aman dan lebih cepat.
Switch pada saat yang sama dapat menangani lebih dari satu koneksi. Tentu saja dengan kemampuan lebih seperti ini harga switch lebih mahal dari pada harga hub. Dengan adanya hub maupun switch sebagai penghubung maka banyak komputer dapat saling berhubungan. Bila tanpa hub atau switch untuk menghubungkan dua atau lebih komputer kita gunakan konektor BNC. Kecepatannya rendah. Tetapi dengan hubungan menggunakan RG45 dan Ethernet Card yang mendukung serta kemampuan hub ataupun switch yang mendukung maka kita dapat mendapatkan kecepatan). Hub adalah komponen dalam jaringan yang menghubungkan REPEATER (bekerja pada Physical Layer)Digunakan untuk mengatasi keterbatasan (jarak, kualitas sinyal) fisik suatu segmen jaringan.
Namun dalam membangun jaringan fisik yang besar, perlu diperhatikan bahwa aturan panjang kabel maksimum tidak dapat dilampaui dengan menggunakan repeater ini. Contohnya, kabel coaxial 50 ohm pada Ethernet hanya bisa total sampai 2,3 km dan batasan ini tidak dapat diatasi dengan menggunakan repeater.
Karena bekerja pada physical layer, repeater tidak dapat menghubungkan misalnya antara protokol data link layer yang berbeda (misalnya Ethernet dengan Token Ring). Hal ini disebabkan karena repeater mempunyai bit korespondensi dengan data link atau network layer.
Hub mempunyai fungsi sebagai repeater, oleh karena itu hub kadang juga disebut sebagai multiport/modular repeater.
Harap diperhatikan, penggabungan dua atau lebih segmen network dengan menggunakan repeater akan mengakibatkan seluruh traffic data akan menyebar ke seluruh jaringan, tanpa memandang apakah traffic data tsb diperlukan atau tidak di seluruh jaringan. Jika jumlah station semakin banyak, dan traffic data sangat tinggi, maka beban pada backbone jaringan tentunya akan menjadi berat. Akhirnya kinerja jaringan akan menurun, dan kelambatan akses akan terasa.
Untuk itulah dalam merancang sebuah network, seorang network administrator memerlukan pengetahuan dan antisipatif terhadap beban jaringan yang akan terjadi.
Pengetahuan tentang topologi fisik, logic, manajemen traffic jaringan, jenis dan karakteristik protocol pada masing-masing physical sampai dengan application layer sangat diperlukan.
2. Switch
SwitchBiasanya switch banyak digunakan untuk jaringan LAN token star.Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN.
Switch adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk menentukantujuan MAC address dari packet. Daripada melewatkan packet ke semuaport, switch meneruskannya ke port dimana ia dialamatkan. Jadi, switchdapat secara drastis mengurangi traffic network.Switch memelihara daftar MAC address yang dihubungkan ke port-portnyayang ia gunakan untuk menentukan kemana harus mengirimkanpaketnya. Karena ia beroperasi pada MAC address bukan pada IP address,switch secara umum lebih cepat daripada sebuah router.


3. Router

ROUTERRouter bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal.
Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi untuk mudah diingat, Anda menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain. Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).
4. Bridge
BRIDGE – bekerja pada Data Link layer (2)Bridge mengatur (melalui filtering atau forwarding) frame data per segmen, sehingga jika w/s 1 akan mengirim data ke w/s 2, frame tidak akan diteruskan (forward) ke segmen 2. Hal ini mengakibatkan beban jalur setiap segmen menjadi optimal, dan overhead traffic pada setiap segmen dapat dikurangi..

Senin, 01 Desember 2014

JARINGAN TCP/IP

PROTOKOL
TCP / IP

Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untuk mengembangkan protokol yang dapat melakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masing-masing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP). Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain dapat bekerja dengan IP. Yang paling penting dari proyek tersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP), dan semua grup protocol diganti dengan TCP/IP suite. Pertamakali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang setelah Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi UNIX. Selain Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) ini yang mengembangkan Internet Protocol, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Department of defense (DOD).
TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol ) adalah satu set protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer, protokol ini memungkinkan terjadinya hubungan antara berbagai jenis perangkat keras dan perangkat lunak. Protokol adalah aturan atau sekumpulan aturan dan standar yang memungkinkan komputer untuk dapat saling berkomunikasi.
Paket protokol TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI di publikasikan, karenanya TCP/IP tidak menggunakan model OSI sebagai rujukan. Model TCP/IP hanya terdiri dari empat layer yaitu:

  1. 1. Network Access Layer
Protokol pada layer ini menyediakan media bagi sistem untuk mengirimkan data ke device lain yang terhubung secara langsung. Network Access Layer merupakan gabungan antara Network, Data Link dan Physical Layer. Fungsi Network Access Layer dalam TCP/IP disembunyikan, dan protocol yang lebih umum dikenal (IP, TCP, UDP, dll) digunakan sebagai protocol-level yang lebih tinggi. Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram ke frame yang ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address ke physical address yang digunakan dalam jaringan. IP Address ini harus diubah ke alamat apapun yang diperlukan untuk Physical Layer untuk mentransmisikan datagram.

  1. 2. Internet Layer
Internet Layer berisi protokol yang bertanggung jawab dalam pengalamatan dan routing paket . Internet layer terdiri dari beberapa protokol diantaranya :
  1. Internet Protocol (IP)
Protokol IP merupakan inti dari protokol TCP/IP. Seluruh data yang berasal dari protokol pada layer di atas IP harus dilewatkan, diolah oleh protokol IP, dan dipancarkan sebagai paket IP, agar sampai ke tujuan. Dalam melakukan pengiriman data, IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable, connectionless, datagram delivery service.
Unreliable berarti bahwa Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti akan sampai ke tempat tujuan. Protokol IP hanya berjanji akan melakukan usaha sebaik-baiknya (best effort delivery service), agar paket yang dikirim tersebut sampai ke tujuan. Jika di perjalanan terjadi hal-hal yang diinginkan misalnya salah satu jalur putus, router down, atau host/network tujuan sedang down.
Connectionless berarti dalam mengirim paket dari tempat asal ke tujuan, pihak pengirim dan penerima paket IP sama sekali tidak mengadakan perjanjian (handshake) terlebih dahulu.
Datagram delivery service berarti setiap paket data yang dikirim adalah independen terhadap paket data yang lain. Akibatnya jalur yang ditempuh ileh masing-masing paket data IP ke tujuannya bias jadi berbeda satu dengan yang lainnya. Karena jalur yang ditempuh berbeda, kedatangan paket pun bias jadi tidak berurutan.
  1. Address Resolution Protocol (ARP)
ARP adalah sebuah protokol dalam TCP/IP Protocol Suite yang bertanggungjawab dalam melakukan resolusi alamat IP ke dalam alamat Media Access Control (MAC Address).Ketika sebuah aplikasi yang mendukung teknologi protokol jaringan TCP/IP mencoba untuk mengakses sebuah host TCP/IP dengan menggunakan alamat IP, maka alamat IP yang dimiliki oleh host yang dituju harus diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam MAC Address agar frame-frame data dapat diteruskan ke tujuan dan diletakkan di atas media transmisi (kabel, radio, atau cahaya), setelah diproses terlebih dahulu oleh Network Interface Card (NIC).
  1. Internet Control Message Protocol (ICMP)
ICMP atau Internet Control Message Protocol adalah protokol yang bertugas mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus. Pesan atau paket ICMP dikirim jika terjadi masalah pada layer IP dan layer atasnya (TCP/UDP)
  1. Internet Group Management Protocol (IGMP)
Internet Group Management Protocol (IGMP) adalah protokol komunikasi yang digunakan untuk mengelola keanggotaan Internet Protokol multicast grup. IGMP digunakan oleh IP host dan sekitar multicast router untuk membentuk keanggotaan grup multicast.
  1. 3. Transport Layer
Transport Layer menentukan bagaimana host pengirim dan host penerima dalam membentuk sebuah sambungan sebelum kedua host tersebut berkomuikasi, serta seberapa sering kedua host ini akan mengirim acknowledgment dalam sambungan tersebut satu sama lainnya. Transport layer hanya terdiri dari dua protokol,yaitu :
  1. TCP ( Transmission Control Protocol)
TCP(Transmission Control Protocol) adalah salah satu jenis protokol transfer data. TCP mempunyai karakteristik sebagai protokol yang berorientasi koneksi (Connection oriented). Sebelum terjadi proses tranfer data, maka yang pertama dilakukan adalah kedua belah pihak melakukan call request dan call accept. Protokol TCP menggunakan jalur data full duplex yang berarti antara kedua host terdapat dua buah jalur, jalur masuk dan jalur keluar sehingga data dapat dikirimkan secara simultan.
  1. UDP (User Datagram Protocol)
UDP (User Datagram Protocol) adalah jenis transfer data yang lain dari TCP. UDP mempunyai karateristik connectionless (tidak berbasis koneksi). Dengan kata lain, data yang dikirimkan dalam bentuk paket tidak harus melakukan call setup seperti pada TCP. Selain itu, data dalam protokol UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor identifier. Sehingga sangat besar sekali kemungkinan data sampai tidak berurutan dan sangat mungkin hilang/rusak dalam perjalananan dari host asal ke host tujuan. Tergantung pada host penerima/tujuan, apakah akan meminta kembali paket yang rusak atau hilang.
  1. 4. Application Layer
Aplication layer merupakan layer yang melayani permintaan data atau servis, aplikasi pada layer ini menunggu di portnya masing-masing dalam suatu antrian untuk diproses. Aplication layer bukanlah tempat bagi word processor, spreadsheet, internet browser atau yang lainnya akan tetapi aplikasi yang berjalan pada application layer berinteraksi dengan word processor, spreadsheet, internet browser atau yang lainnya, contoh aplikasi populer yang bekerja pada layer ini yaitu:
  1. TELNET (Network Terminal Protocol), yang menyediakan remote login dalam jaringan.
  2. FTP (File Transfer Protocol), digunakan untuk file transfer.
  3. c. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), dugunakan untuk mengirimkan electronic mail.
  4. DNS (Domain Name Service), untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu.
  5. e. RIP (Routing Information Protocol), protokol routing.
  6. OSPF (Open Shortest Path First), protokol routing.
  7. NFS (Network File System) untuk sharing file terhadap berbagai host dalam jaringan.
  8. HTTP (Hyper Text Transfer Protokol), protokol untuk web browsing.

Protokol-protokol Jaringan :

- TCP/IP –> umum
- Apple Talk –> pada jaringan Apple
- NetBEUI –> pada Windows
- IPX –> pada Novell
Protokol yang paling umum di jaringan komputer –> TCP/IP.
TCP/IP protokol dari internet.
TCP = Transmission Control Protocol
IP = Internet Protokol
OSI Layer : TCP/IP Layer :
- Application Layer |
- Presentation Layer | ——> Application Layer
- Session Layer |
- Transport Layer ——–> Transport Layer
- Network Layer ——–> Network Layer
- Data Link Layer ——–> Data Link Layer
- Physical Layer ——–> Physical Layer
Pembagian OSI layer sebagai standard dari jaringan dan mempermudah dalam mempelajari jaringan.
Application Layer
—————–
- FTP –> transfer file –> 20/21 => nomort port jaringan
- HTTP –> web –> 80
- DNS –> nama domain –> 53
- SMTP –> kirim mail –> 25
- POP3 –> ambil mail –> 110
- IMAP –> akses mail –> 143
- Telnet –> remote –> 23
Transport Layer
—————
- Reliable connection –> TCP –> analogi seperti menelpon
- Unreliable connection –> UDP –> analogi seperti kirim surat
Koneksi TCP/IP
— —
| |—–SYN—–> | |
| A |<–ACK + SYN– | B |
| |—–ACK—–> | |
— —-data—–> —
Network Layer
————-
- IP –> Pengalamatan Logical
- ICMP –> Error message
- ARP –> Penerjemahan MAC Addres dari Suatu IP address
MAC Address –> pengalamatan fisik, sudah integrasi dengan NIC.
NIC (Network Interface Card)/kartu jaringan.
Data Link layer
—————
Ethernet, WiFi, Token Ring, SLIP (kabel serial), FDDI, PPP (modem)
Physical Layer
————–
Coaxial (thinnet,thicknet), twisted pair, fiber optic
IP Address
==========
Larangan IP address :
- oktet 1 tidak boleh sama dengan 0
IP 0.0.0.0 dan netmask 0.0.0.0 digunakan untuk menunjuk ke
semua IP address.
- oktet 1 tidak boleh lebih dari 223
IP yang digunakan untuk komersial adalah IP di kelas A,
kelas B, Kelas C atau oktet pertama dari 1 sampai 223.
- oktet 1 tidak boleh sama dengan 127
Karena digunakan oleh IP loopback/localhost, yaitu IP yang
mengarah ke komputer itu sendiri.
- oktet 4 tidak boleh sama dengan 0 atau 255 untuk kelas C.
oktet 4 = 0 sering digunakan sebagai network ID.
oktet 4 = 255 sering digunakan sebagai broadcast.
——————————————–
**** ****
**** Konfigurasi Jaringan ****
**** di Linux ****
**** ****
——————————————–
Pengecekan device jaringan (NIC)
================================
1. Pengecekan NIC yang terpasang
# lspci –> bila NIC berupa device card/onboard
# lsusb –> bila NIC berupa device USB
2. Pengecekan NIC yang siap digunakan
# ifconfig -a
jenis-jenis device :
- eth0 = ethernet card
- lo = loopback
- wlan0 = wireless
- ath0 = wireless merk Atheros
- ppp0 = modem dialup/3G/CDMA/GPRS sedang aktif
- tun0/tap0 = device tunnel (VPN)
3. Pengecekan koneksi kabel di ethernet
# mii-tool
- 100 Base TX –> 100 Mbps Baseband Twisted Pair
- 10 Base 2 –> 10 Mbps Baseband Thinnet Coaxial
- 10 Base 5 –> 10 Mbps Baseband Thicknet Coaxial
- 1000 Base F –> 1000 Mbps Baseband Fiber Optic
# ethtool eth0
4. Pengecekan area hotspot wireless
# iwlist scan
5. Pengecekan device bluetooth terdekat
# hcitool scan
IP address yang harus diatur agar terkoneksi ke internet
——————————————————–
- IP Address —> pengalamatan
- Netmask —> pembagian network ID dan host ID
- Gateway —> Menghubungkan ke jaringan luar /Internet
- DNS —> Menerjemahkan nama domain menjadi IP address
(Internet Service Provider)
Pengaturan IP address komputer
==============================
Penggunaan : ifconfig [device] [IP address]
ifconfig [device] [IP address]/[prefix]
ifconfig [device] [IP address] netmask [netmask]
Contoh :
# ifconfig eth0 192.168.10.49 –> netmask 255.255.255.0
# ifconfig eth0 192.168.10.49/28
# ifconfig eth0 192.168.10.49 netmask 255.255.255.240
Pengecekan :
# ifconfig eth0
# ping -c3 192.168.10.62 –> IP dalam satu network ID
Pengaturan default route (gateway)
==================================
Penggunaan : route add default gw [IP Gateway]
route del default –> hapus default route
route add -net [network tujuan]/[prefix] gw [IP gateway]
Contoh :
# route add default gw 192.168.10.62
# route del default
# route add -net 192.168.1.0/24 gw 192.168.10.62
Pengecekan :
# route -n
# ping -c3 192.168.1.1 –> IP dalam network yang berbeda
# ping -c3 202.134.0.155
Pengaturan DNS
==============
Pengaturan :
# vim /etc/resolv.conf
——–isi dengan———
# Primary DNS
nameserver 192.168.1.1
# Secondary DNS
nameserver 202.134.0.155
—————————
Pengecekan :
# nslookup detik.com
# dig yahoo.com
# host nurulfikri.com
Pengaturan IP Address secara automatic/dinamis
==============================================
menggunakan fasilitas DHCP, oleh karena itu harus ada
DHCP server di jaringan tersebut.
Pengaturan :
# dhclient eth0
Pengaturan IP address secara permanen
=====================================
Cara 1 :
# vim /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
——–contoh menggunakan IP Dinamis—————-
DEVICE=eth0
* BOOTPROTO=dhcp
HWADDR=00:26:22:CE:C2:C1
ONBOOT=yes
* DHCP_HOSTNAME=PC-toto
PEERDNS=no –> /etc/resolv.conf tidak akan diubah
oleh DHCP
—————————————————–
——–contoh menggunakan IP Statis—————–
DEVICE=eth0
* BOOTPROTO=none
HWADDR=00:26:22:CE:C2:C1
ONBOOT=yes
* IPADDR=192.168.10.53
* NETMASK=255.255.255.240
* GATEWAY=192.168.10.62
—————————————————–
# service network restart
****** Pada Distro lain ************
Ubuntu/Debian –> /etc/network/interfaces
Slackware –> /etc/rc.d/rc.inet1.conf
Cara 2 :
# setup
pilih Network configuration
Bila sudah restart service network
# service network restart
****** Pada Distro lain ************
SuSE –> yast
Mandriva –> drakxconf
Slackware –> netconfig

Sabtu, 22 November 2014

TIPE JARINGAN LAN DAN CARE PEMASANGANNYA

Artikel singkat ini mungkin sangat Anda perlukan, khususnya jika Anda ingin membuat jaringan dengan biaya murah tapi handal. Artikel ini membahas tentang cara pemasangan kabel UTP dan jaringan LAN, khususnya yang terdiri lebih dari 2 client, yang pakai hub (jauh lebih murah ketimbang router).
Langsung saja ya! Apa sih kabel UTP itu?
Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data.
UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair soalnya di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.
Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Nah kalo cuma buat misal bikin jaringan komputer di kantor atau di kampus atau warnet, paling ngirit ya pake yang kategori 3. Udah lebih dari cukup.
Ada banyak merek kabel ini yang beredar di pasaran, cuma yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden – made in USA. Per meternya berkisar dari Rp. 1500 – 2000,- Kalau mau jatuh murah dan pakenya banyak beli aja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150meteran. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya tuh bentuknya kayak colokan telepon cuman lebih besar. Bilang aja mo beli konektor RJ-45. Harganya klo ngecer sekitar Rp.2500,- an
Alat-alat Yang Digunakan Dalam Pemasangan Kabel LAN
1. Crimp Tool
Alat ini adalah alat yang sangat penting, kamu harus punya tang khusus buat masang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya “crimp tool”. Ini alat gunanya buat ‘ngematiin’ ato ‘nanem’ ato apalah istilahnya itu konektor ke kabel UTP. Jadi sekali udah di ‘tang’ udah ga bisa dicopot lagi itu konektor. Harganya memang agak mahal dibanding tang biasa. Antar Rp.75rb – 150rb. Dan klo mo lebih ok, biar ga nanggung tambah duit lagi sekitar 125rban buat beli lan tester. belinya yang merek dari taiwan aja. lebih murah. bentuknya tuh kayak kotak, dan ada lampu lednya 8 pasang, bisa kedap kedip.
OK sekarang peralatan udah siap, gue mulai aja. Secara umum pemasangan kabel UTP ada 2 tipe, tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya.
Lanjut!! Untuk tipe straight itu digunakan buat nyambungin dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross untuk client langsung ke client (cpu to cpu) ato dari hub ke hub.
Kita bahas dulu yang tipe straight

Urutan pin tipe straight
Tipe ini paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya sih begini (dilihat dari bolongannya konektor, dari kiri ke kanan – lihat foto disamping) : 2 orange – 1 ijo – 2 biru – 1 ijo – 2 coklat . 2 orange disini maksudnya pasangan orange muda sama orange tua, dst. Tapi ga usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung sini urutan pin pertamanya orange muda, maka ujung yang lain urutan ping pertamanya juga harus orange muda. jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan. Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung cuman pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi soal.
Straight Tru dan cross pin

Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straigh, yang kanan yang cross
Nah waktu mo pasang kamu potong ujung kabelnya, trus susun kabelnya trus ratain pake piso potong yang ada di crimp tool. Kamu ga perlu repot repot harus ngelepasin isolasi pada bagian ujung kabel, soalnya waktu kamu masukin itu kabel ke konektor trus di gencet pake crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor nembus mpe dalem kabel. Perhatikan, agar gencetnya yang keras. soalnya klo ga keras kadang itu pin ga tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalo udah trus kamu tes pake lan tester. Masukin ujung ujung kabel ke alatnya, trus nyalain, klo lampu led yang di lan tester nyala semua, dari nomor 1 mpe 8 berarti kamu sukses. Klo ada salah satu yang ga nyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu kamu gencet lagi pake tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalo udah kamu gencet kok masih ga nyambung, coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 blon.
2. LAN TESTER

LAN TESTER – alat buat ngecek kabelnya nyambungnya bener ato ga. Untuk tipe straight klo bener ntar dari led 1 mpe 8 berkedip.
Berikut adalah foto dari bawah dari ujung kabel UTP yang udah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):
Contoh konektor RJ45 yang udah dipasang di kabel UTP dan berhasil dengan baik
urutan pin standar
Dan klo yang ini ga standar, coba perhatiin urutan warna pinnya… ga standar banget. tapi tetep aja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):
Contoh konektor RJ45 yang udah dipasang di kabel UTP dan berhasil dengan baik – TIDAK STANDAR
urutan pin TIDAK standar
Sekarang Tipe Cross
Untuk tipe cross itu dipake buat nyabungin langsung antar 2 pc, ato yang umumnya buat nyambungin antar hub. (misal karena colokan di hubnya kurang). Cara pasangnya juga sebenarnya gampang. sama seperti tipe straight, pin yang dipake juga sebenarnya cuman 4 pin aja, pin 1-2-3 dan 6. Nah yang beda pas pasangnya. Klo di tipe cross, pin 1 nyambung ke pin 3 ujung yang lain. pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Jelasnya coba deh liat “Gambar 5″. Praktisnya gini, di ujung pertama kamu susun pinnya sesuai standar buat yang tipe “straight” nah di ujung yang laen kamu susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.
masih bingung ? gini deh gampangnya:
ujung pertama:
1: orange muda
2: orange tua
3: ijo muda
4: biru muda
5: biru tua
6: ijo tua
7: coklat muda
8: coklat tua
maka diujung yang lain harus begini:
1: ijo muda
2: ijo tua
3: orange muda
4: biru muda
5: biru tua
6: orange tua
7: coklat muda
8: coklat tua
agak ngerti kan? jadi disini posisi nomor 1,2,3 ma 6 yang dituker.. Nah ntar klo pas di tes pake LAN tester ntar led 1,2,3, ma 6 saling bertukar. Klo tipe straight kan nyalanya urutan, nah klo tipe cross ada yang lompat lompat. Tapi yang pasti kudu nyala semua tiap led dari nomor 1 mpe 8.

Minggu, 16 November 2014

TIPE JARINGAN WIRELESS

Sama halnya seperti jaringan yang berbasis kabel, maka jaringan nirkabel dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang berbeda berdasarkan pada jarak dimana data dapat ditransmisikan.
1. Wireless Wide Area Networks (WWAN)
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasi. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga secara aktif mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G.
2. Wireless Metropolitan Area Networks (WMAN)
Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan, contohnya antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas. Hal ini dapat dicapai tanpa biaya serat optik atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya inframerah untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti Multichannel Multipoint Distribution Service (MMDS) dan Local Multipoint Distribution Services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.
3. Wireless Local Area Networks (WLAN)
Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal. Contohnya dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe. WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau pada tempat dimana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan. Pada tahun 1997, IEEE menerima standar 802.11 untuk WLAN, dimana menspesifikasikan suatu transfer data rate 1 sampai 2 Megabits per second (Mbps). Pada Standar 802.11b yang merupakan standar baru yang dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11 Mbps melalui frekuensi 2,4 Gigahertz (GHz). Standar lainnya adalah 802.11a, dimana menspesifikasikan data transfer pada kecepatan maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz.
4. Wireless Personal Area Networks (WPAN)
Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN adalah Bluetooth dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 kaki. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), pengguna dapat menggunakan cahaya infra merah sebagai media pengiriman data.

Jumat, 17 Oktober 2014

TIPE-TIPE JARINGAN

1. Client – server

Server = komputer yang menyediakan vasilitas bagi komputer lain di dalam jaringan dan client komponen komputer yang menerima atau menggunakan vasilitas yang di sediakan oleh server .Server di dalam client server di sebut dedicate server ,karena murni berperan sebagai server yang menyediakan vasilitas kepada workstation dan tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation .

Keunggulan client – server

- kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan dan pengelolaan jaringan dilakukan khusus oleh satu komputer yang tidak di bebani oleh komputer .
- Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik .Karena terdapat sebuah komputer yang berfungsi sebagai admministrator yang melindungi komputer .
- System backup data baik karena backup data terpusat di server.

Kekurangan client – server

- biaya operasional mahal .
- di perlukan satu komputer khusus yang harus kemampuan yang lebih dari yang lain .
- kelangsungan jaringan sangat tergantung pada komputer server maka semua jaringan akan terganggu .


2. Peer to peer

Bila di tinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut ,maka server di jaringan di peer to peer di sebut nondedicate server ,karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation / client

Keunggulan peer to peer

- biaya operasional murah.
- Antar komputer dapat berbagi pakai sumber daya seperti hardisk ,printer ,cd rom.
- Kelangsungan kerja tidak tergantung pada server .

Kelemahan peer to peer

- kecepatan akses lama .
- trobelshoting sulit di lakukan .
- sistem keamanan jaringan di atur oleh masing – masing user dengan mengatur keamanan yang dimiliki.
- Karena data tersebar di masing – masing komputer dalam jaringan,maka backup dilakukan oleh masing – masing komputer tersebut .

Rabu, 08 Oktober 2014

DATA SHEET SWITCH "SITECOME"

Data sheet: WL-160

P. 1-2.
Product code : WL-160
Product name : Wireless Network Broadband Router 54g
EAN code : 8716502012459
Qty. masterpack/carton : 5/20
Giftbox weight : 1296 gr.
Giftbox dimension : 250(W) x 100(D) x 170 (H)


This Wireless Network Broadband Router functions as the central component in any 2.4 GHz wireless network: one or more
Wireless Network Adapters (PC Card, PCI or USB) can communicate via the Broadband Router, as well as connecting to a
wired network. Thanks to the router function all connected PCs (wired and/or wireless) have full-speed access to the internet via
one internet subscription. The 4 built-in Switch ports can be used to connect extra PCs or network equipment. The Broadband
Router is backwardly compatible with the existing 802.11b standard.

Box content:

• Wireless Network Broadband Router 54g
• Driver cd rom
• User Manual
• UTP Cable
• Power adapter

lP Sharing

The NAT/NAPT function lets you share the ADSL line to all the Intranet users (support up to 253 users). It also provides virtual
server and virtual DMZ functions to let your internal servers be accessed from the Internet.
Wireless Access Point
The wireless access point function can let your IEEE 802.11g/b wireless client devices access the Intranet through this router .
DMZ
The DMZ function let you setup your servers in the Intranet and still can provide services to the Internet users.

System requirements:

• cd rom drive
• Windows ME/2000/XP

DHCP

Automatically assgin IPs to the Intranet PCs.
Web Confi guration
You can confi gure the router through the friendly Web user interface with a browser.

Features

• NAT/NAPT IP Sharing
• DMZ
• IEEE 802.11g/b Access Point
• Supports 64/128 Bit Key Length WEP Encryption
• Supports DDNS
• VPN Pass Through (IPSec/PPTP)
• Obtain WAN IP by PPPoE/Static IP/PPTP/DHCP
• DHCP Server
• Web User Interface (Remote Confi guration)
• System Status (Port Connectivity)
• Security Log
• Firmware Upgrade

Specifi cations

• Product WL-160
• CPU Realtek RTL8186
• Switch Realtek RTL8305SC (5 Port Switch)
• RF Realtek RTL8225
• Flash 2 MB NOR Flash
• RAM 8 MB SDRAM
• WAN Port 10/100M UTP Port x 1
• LAN Ports 10/100M UTP Port x 4
• Antenna RP-SMA Detachable Antenna
• Power 12V DC, 1A Linear Power Adaptor
• Dimension 30(H)*187(W)*100(D) mm
• Temperature 10~40 oC
• Humidity 10~90% (Non-Condensing)
• Certifi cation FCC Class B, CE Mark, C-Tick